Skip to main content
Artikel

Banyak Remaja Putus Cinta lalu jadi Pecandu Narkoba

Dibaca: 192 Oleh 14 Feb 2020Tidak ada komentar
Badan Narkotika Nasional
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Umi Nur Kivtiyah – Selamat Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Semoga kita selalu diberikan kebahagian bersama kekasih dan orang orang tersayang, aamiin. Bagaimana kalau yang lain merayakan hari valentine tapi kamu patah hati karena putus cinta?

Menurut seorang psikolog sekaligus penulis ‘How To Fix A Broken Heart’, Dr Guy Winch, ketika seseorang patah hati, otak mereka merespons dengan cara yang sama terhadap pecandu yang menghentikan dirinya mengonsumsi narkoba, seperti heroin.

Tetapi seperti halnya seorang pecandu yang perlu melawan dorongan untuk menggunakan narkoba, mereka yang patah hati perlu berpikir secara rasional, seperti yang dilansir dari Independent UK. Menurut Dr Winch, kepastian, atau memahami mengapa perpisahan itu terjadi, diperlukan sebelum seseorang bisa move on dari sakitnya putus cinta. Jika perlu, jika sang mantan masih saja ‘menghantui’ bahkan melalui media sosial, orang yang patah hati boleh saja menghentikan pertemanan mereka di medsos tersebut.

Meski mungkin cara ini kekanak-kanakan, mengentikan pertemanan di media sosial membuat orang yang patah hati bisa memikirkan diri sendiri dan menghilangkan pilihan untuk menyakiti diri mereka sendiri dengan membuka luka lama. Membatasi akses orang yang patah hati dengan mantannya akan membuat mereka merasa lebih baik.

Cara lain untuk sembuh dari patah hati, dari hasil penelitian yang diterbirkan di Journal of Experimental Psychology, ada 3, yaitu memikirkan hal-hal buruk tentang mantan, memiliki dan menerima perasaan cinta terhadap mantan pasangan, dan mengalihkan perhatian dengan memikirkan pikiran-pikiran baik yang sama sekali tidak berhubungan dengan mantan. Melansir BBC.co.uk, seorang pakar hubungan, Dee Holmes menyarankan cara pertama untuk menghilangkan rasa patah hati, yaitu dengan membiarkan diri untuk menyibukkan diri. “Biarkan dirimu ‘sibuk’.  Saya tidak berpikir itu tidak masuk akal untuk mengambil hari libur kerja – jika Anda kaget itu mungkin tindakan paling aman, tergantung pada pekerjaan Anda,” ujar Dee. “Bicaralah dengan temanmu dan catat di diary tentang perasaanmu. Tapi jangan biarkan itu mendominasi hidup Anda. Dan (jangan) membuat keputusan gegabah. Anda mungkin berpikir Anda tidak tahan hidup di rumah tanpa mantan Anda, tetapi sebenarnya, setelah Anda mengubah keadaan dan mungkin mengecat dinding, Anda mungkin merasa Anda bisa tinggal,” sambungnya.

Memangnya Heroin sendiri apa sih kak? Heroin atau diamorfin adalah zat yang termasuk dalam golongan opioid. Opioid adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat. Yang termasuk dalam golongan opioid, selain heroin, adalah kodein, metadon, dan morfin.

Umumnya, dokter akan memberikan opioid pada pasien yang mengalami nyeri akibat kanker (cancer pain). Namun, karena beberapa efeknya, opioid – khususnya heroin – sering disalahgunakan dan akibatnya bisa menyebabkan ketergantungan.

Saat seseorang mengonsumsi heroin atau zat opioid lainnya, ia akan mengalami rasa nyaman, pernapasan lebih teratur, dan merasa lebih santai. Ketika ia mengonsumsi heroin pada waktu berikutnya, ia memerlukan jumlah yang lebih banyak untuk mencapai efek yang diinginkan. Semakin lama dosis heroin yang dikonsumsi akan semakin tinggi. Apabila seseorang mengonsumsi heroin dalam jumlah banyak dalam satu waktu maka ia akan mengalami intoksikasi atau overdosis, seperti yang dialami Demi Lovato. Alih-alih mendapat efek yang diharapkan, penggunanya justru akan mengalami berbagai keluhan seperti tekanan darah turun, lemas, mual, muntah, hingga kehilangan kesadaran.

Dampak Heroin bagi Kesehatan

Sebagian orang mungkin berpikir, dampak buruk heroin akan terjadi bila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun, faktanya, konsumsi heroin menimbulkan sejumlah efek bagi tubuh. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Dampak Jangka Pendek

Pengguna bisa mengalami mulut kering, anggota tubuh terasa berat dan sulit digerakkan. Selain itu cenderung merasa mengantuk, mengalami gangguan mental singkat, mual, kulit terasa gatal, pernapasan cenderung lebih lambat, hingga konstipasi. Beberapa efek ini terjadi beberapa saat hingga beberapa hari setelah mengonsumsi heroin.

  1. Kekebalan Tubuh Menurun

Konsumsi heroin jangka panjang, meskipun dalam dosis yang kecil, dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membuat penggunanya lebih mudah mengalami infeksi dan terserang penyakit lainnya.

  1. Gangguan Hati

Setelah masuk dalam tubuh, heroin akan mengalami metabolisme di hati. Bila ini terjadi dalam waktu lama, maka hati akan bekerja keras sehingga berpotensi menjadi rusak. Tidak jarang pecandu heroin mengalami gangguan hati bahkan gagal hati dikemudian hari.

  1. Masalah Pencernaan

Salah satu efek dari penggunaan heroin adalah konstipasi. Konstipasi dapat terjadi sesaat setelah mengonsumsi heroin dan setelah beberapa bulan kemudian. Gerakan usus akan cenderung lebih lambat akibat heroin. Akibatnya, feses akan banyak tertimbun di dalam usus dan terjadi konstipasi.

  1. Gangguan Hormon

Heroin bekerja pada sistem saraf pusat dan tak jarang memengaruhi pengaturan hormon. Bila dikonsumsi jangka panjang, heroin dapat menyebabkan penurunan hormon seksual sehingga penggunanya akan kurang bergairah secara seksual, tidak subur (infertilitas), menstruasi tidak teratur.

 

  1. Gangguan Saraf

Apabila dikonsumsi jangka pendek, heroin memang menyebabkan penggunanya lebih tahan terhadap sakit karena memang fungsi awalnya adalah penghilang nyeri. Namun, bila digunakan jangka panjang, heroin justru dapat menyebabkan gangguan saraf sehingga pecandunya akan lebih sensitif terhadap nyeri. Rangsangan sedikit saja pada kulit yang biasanya tidak menimbulkan nyeri, akan terasa sangat menyakitkan untuk pecandu heroin

Kini Anda sudah memahami beragam dampak buruk yang bisa terjadi pada tubuh Anda setelah mengonsumsi heroin. Tindakan mengonsumsi heroin tanpa indikasi medis yang jelas bukanlah hal yang bijaksana untuk Anda lakukan. Sama halnya dengan patah hati yaaaaa, masih banyak cara untuk menghempaskan mereka dari kehidupan kita. Mari hidup sehat jasmani dan rohani dengan bersih dari Narkoba dan Patah Hati J

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel